Minggu, 24 Agustus 2014

Hapus Dosa Dengan Istighfar

Hapus Dosa Dengan Istigffar


Kecuali Rasulullah Saw. tak ada manusia yang tak punya dosa. karena manusia tempat salah dan alpa. Dus, harusnya tak ada manusia yang jumawa, merasa bangga dan tinggi rasa. Pun demikian adanya, manusia tak boleh berputus asa meski tak liput dari dosa. Karena Allah adalah Rabb  yang maha pengampun. maka memohon ampunan kepada Allah SWT. menjadi sebuah keharusan, yang tidak boleh tidak harus dikerjakan. 
 لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ كُلَّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
"Sesungguhnya aku selalu beristigfar kepada Allah setiap hari sebanyak 100 kali dan aku juga bertaubat kepada-Nya.” (HR. Ahmad)

Ah, sepuluh jari tangan tak akan cukup untuk menutupi muka yang tak punya malu ini. Rasulullah Saw yang ma'shum ternyata senantiasa beristighfar kepada Allah. bahkan lebih dari seratus kali. Sungguh tak pantas jika masih ada manusia yang membusungkan dadanya dan mendongakkan kepala serasa tak punya dosa.

Kita Butuh Istighfar
Sederhanana istigfar memohon ampunan karena dosa yang kita kerjakan. Semua do'a yang mengandungng makna ini atau lafalnya maka do'a itu adalah istighfar. Istigfar yang dikehendaki adalah istighfar yang mampu menguraikan ikatan maksiya terus-menerus dan meneguhkan maknanya di surga, bukan hanya lafal yang diucapkan dengan lisan. Adapun orang yang mengucapkan istighfar (Astaghfirullah) sedangkan hatinya masih terus berkutat dengan kemaksiyatan maka istighfarnya itu masih membutuhkan istighfar lagi. Setidaknya demikian yang dijelaskan oleh Imam Al-Qurtubi.

Mutlak tak ada yang salah dari penjelasan diatas. Istighfar kita masih butuh istighfar, apalagi di zaman kita sekarang ini yang manusia sudah bisa berkecimpung di dalam kedzoliman, sangat berhasrat melakukan maksiyat dan tak mau berhenti. Sehingga istighfar harus kita lazimi terus dan terus. 

Bukti Luasnya Rahmat Allah
Keterlaluan. Allah telah memberi nikmat-Nya kepada manusia, tapi manusia durhaka dan berbuat dosa. Allah pun masih tetap memberikan ampunan tetapi manusia masih engan meminta  ampunan-Nya. Ah, terlalu.
Allah berfirman:
  وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”. (QS. Ali Imran: 135)

Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnadnya , dari Abu Sa'id, dari Nabi Saw. beliau bersabda sesungguhnya "Setan berkata; Demi Keagungan-Mu wahai Rabbku! Aku takkan berhenti berusaha menyesatkan hamba-hamba-Mu selagi ruh mereka masih berada didalam raga mereka; Allah berfirman "Demi Kegagahan-Ku dan Kemulaan-Ku Aku akan selalu mengampuni dosa mereka selagi mereka  memohon ampun kepada-Ku.

Ibnu Katsir menyatakan dalam kitab tafsirnya bahwa An-Nas Bin Malik berkata, "Telah sampai berita kepadaku katika ini turun Iblis menangis."

Bagaimana Beristighfar?
Mudah. Baca saja "astaghfirullah". jika menghendaki, maka bisa juga dibaca "astaghfirullahal 'azhim alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaih"  itu juga lebih. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Dawud bahwa seorang yang membaca bacaan tersebut Aallah akan mengampuni meski pernah lari dari medan perang. Dan lari dari peperangan adalah dosa besar. Bisa juga membaca bacan istighfar lain yang pernah dibaca oleh Rasulullah Saw.  "rabighfirlii wa tub 'alayya innaka antat tawwaburrahiim"

Rasulullah juga mengajarkan sayyidul istighfar, seseorang yang membacanya disiang hari yang penuh keyakinan, kemudian meninggal disore hari maka dia adalah ahli surga. Dan jika sesorang meninggal di pagi hari dan  telah membacanya di malam hari , maka dia juga ahli surga.  inilah sayyidul istighfar:
للَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau,Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu dan akan menjalankannya dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau” (HR. Bukhari)

Kapan membacanya? Setiap saat, setiap waktu, kita sangat dianjurkan untuk sering-sering membaca istighfar, karena memang sesering itu pula kita nampaknya kita dalam berbuat dosa. Adapun waktu ditentukannya adalah selesai shalat wajib, bisa juga di sepertiga malam yang terakhir, tatkala sel;esai menunaikan qiyamul lail. Istighfar menjadi bacaan yang mesti kita lazimi. Jumlahnya? Jika  Rasulullah Saw. yang bersih dari dosa saja beristighfar seratus kali, maka bagaiman dengan kita? Harusnya kita bisa mawas diri.

Iringi Dengan Taubat Dan Amal Shalih
Orang yang beristighfar adalah orang yang tak punya dosa lagi. jika diiringi dengan taubat untuk tidak mengulangi dosanya lagi, dan mengiringi dengan amal shalih. Sehingga dengan rahmat Allah kita akan dimudahkan untuk benar-benar total meninggalkan perbuatan dosa. Sungguh tak pernah akan merugi orang-orang yang senantiasa bertaubat dan istighfar kepada Allah. Dosa terampuni hiduppun akan semakin berarti dan hatipun akan semakin berseri. Jika demikian adanya sungguh tak ada alasan lagi untuk tidak malazimi istighfar. (abilfarisi) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar